Cerita Evakuasi Kapal Selam Kursk Rusia yang Tenggelam Tahun 2000

 


Sebanyak 53 prajurit TNI gugur dalam insiden tenggelamnya KRI Nanggala-402. Proses evakuasi masih terus dilakukan. Tragedi ini,mengingatkan kita pada tragedi tenggelamnya kapal selam Kursk milik Rusia.

Seperti dilansir BBC, Selasa (27/4/2021), pada 12 Agustus 2000, dua ledakan membuat kapal selam Kursk bertenaga nuklir seberat 17.000 ton tenggelam ke dasar Laut Barents. Dilaporkan bahwa 118 awak kapal selam tewas dalam insiden ini.

Pemerintah Rusia menuai banyak sentimen negatif atas insiden ini. Proses evakuasi pun dibantu oleh negara lain.

Dilansir The Guardian, Selasa (27/4), dalam operasi selama 15 jam yang menelan biaya pemerintah Rusia sebesar £ 44 juta, sebuah konsorsium internasional yang dipimpin Belanda menarik Kursk ke tongkang raksasa untuk diangkut ke dok kering.

Kapal selam itu diangkat dengan kabel baja yang diturunkan dari tongkang sebelum dijepit di bawah tongkang. Menara conning Kursk yang menonjol dan sirip ekor dipasang erat di relung yang ada di tongkang.

Pengangkatan berjalan lancar. Setelah ditempatkan di dermaga, angkatan laut akan mengeluarkan sisa-sisa awak dan 22 rudal jelajah supersonik Granit.

Ada seruan untuk tidak mengganggu 'kuburan' mereka yang meninggal, tetapi pemerintah mengatakan Kursk harus dievakuasi untuk menghindari potensi bahaya lingkungan dari reaktor nuklirnya.

Kekhawatiran juga telah disuarakan karena kapal Kursk dapat mengancam keselamatan kapal lantaran posisinya di perairan dangkal, terletak hanya 108 meter (356 kaki) di bawah permukaan, 140 km di lepas pantai Rusia.

Proses evakuasi kapal Kursk ini menjadi momen bersejarah. Pasalnya, kapal yang diangkat ialah kapal dengan berat 17 ribu ton.

Sementara tragedi terbaru di RI, kapal selam KRI Nanggala-402 hilang pada 21 April 2021 ketika mengikuti latihan di perairan Bali. Segala upaya dikerahkan tapi KRI Nanggala-402 tak dapat diselamatkan.

sumber detik 

Komentar